Tampilkan postingan dengan label KULIAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KULIAH. Tampilkan semua postingan

27 Juni 2013

Promosi Ekspor Dan Distribusi Impor

Promosi Ekspor Dan Distribusi Impor
Oleh : Muh. Amiruddin Salem (09130118)

A.     KEBIJAKAN PROMOSI EKSPOR (PE)
Promosi ekspor (PE) merupakan salah satu alternatif mengatasi cepat jenuhnya pasar domestik, sebab pasar luar negeri relatif jauh lebih besar daripada pasar domestik. Kebijakan PE umumnya dilakukan setelah berhasil melaksanakan SI, kendati ada juga yang melakukan secara bersamaan

25 Maret 2013

Kontribusi Filsafat Ilmu Dlm Membentuk Ciri Khas Intelektual Muslim


A.     PENDAHULUAN
Manusia dilahirkan kedunia dengan membawa potensi yang sangat besar, unik dan selalu menarik untuk dikaji dan digali misteri dibalik keunikannya. Diantara potensi-potensi yang dimilikinya, yang paling besar adalah akal. Dengan akal manusia mampu menciptakan menemukan sesuatu yang sebelumnya tidak ada menjadi ada dan dengan kreatifitas akal pula manusia mampu membangun sebuah peradapan yang terbaik menurut mereka secara bertahap. Kebebasan yang dimilki oleh akal bukan berarti kebebasan tanpa batas, manusia mengenal adanya etika, manusia mempunyai kebebasan untuk bertindak dan berkehendak ( free wil and free act). Dalam konteks menjadi kholifa manusia harus siap tunduk dan patuh terhadap Dazt yang maha mengatur

Hubungan Antara Filsafat Ilmu Dengan Logika

HUBUNGAN FILSAFAT ILMU DENGAN LOGIKA

Secara terminology, filsafat ilmu[1] adalah refleksi filsafati yang tidak pernah mengenal titik henti dalam menjelajahi kawasan ilmiah untuk mencapai kebenaran atau kenyataan, sesuatu yang memang tidak pernah habis difikirkan dan tidak pernah akan selesai diterangkan. Dengan kata lain filsafat ilmu adalah refleksi yang mengakar tentang prinsip-prinsip ilmu atau hakikat ilmu. Prinsip ilmu adalah sebaba funcamental dan kebenaran universal yang lengket di dalam ilmu, yang pada akhirnya memberikan jawaban tentang keberadaan ilmu.

Makalah Kawasan Probematika Pendidikan Islam

BAB  I
PENDAHULUAN
Dinamika pendidikan Islam dari masa ke masa patut dicermati dengan seksama. Apabila dilihat dalam proses sejarah, perkembangan dan pertumbuhan Pendidikan Islam di Indonesia sangat erat hubungannya dengan proses Islamisasi dan dakwah yang turun temurun dari generasi ke generasi. Keberadaan Pendidikan Islam menjadi mediator bagi perkembangan kependidikan Islam terutama dalam memasyarakatkan nilai-nilai ajaran Islam dalam berbagai tingkatan dan golongan. Sejarah membuktikan, keberhasilan dan kesuksesan serta kegemilangan ummat Islam masa lalu tidak terlepas dari kegiatan Pendidikan. Pendidikan merupakan prasyarat untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera, demikian juga kwalitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh peran serta mutu pendidikan yang dipergunakan oleh bangsa tersebut. Menyadari akan permasalahan yang tengah terjadi dimasa sekarang ini, dimana sistem pendidikan tidak mampu menemukan jalan keluar yang terbaik / solusi yang positif. Apa sesungguhnya yang terjadi dalam sistem pendidikan, bagaimana sesungguhnya cara yang terbaik dalam menghadapi problematika yang semakin rumit ini.

Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia



EVALUASI KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA
A.  Pengertian Evaluasi Kinerja
Yang dimaksud dengan evaluasi kinerja atau penilaian kinerja prestasi adalah suatu proses dimana organisasi menilai prestasi kerja para karyawanya.[1] Menurut leon  C. Mengginsoon dalam A.A anwar Prabu Mangkunegara adalah ” penilaian prestasi kinerja  (performance appraisal) adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seseorang karyawan melakukan

24 Maret 2013

Makalah Tentang Pasar Dan Pemasaran



MAKALAH PASAR DAN PEMASARAN
Oleh : Muh. Amiruddin Salem

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pengertian yang sederhana atau sempit pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Atau dapat juga diartikan tempat bertemunya calon penjual dan pembeli.

Makalah Tentang Manajemen Piutang



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap pemimpin perusahaan selalu menginginkan penjualan barang daganganya dibayar secara tunai. Namun, di lain pihak, penjualn secara kredit  justru akan memberi peluang untuk peluasan pasar sehingga dapat menambah laba usaha, meski hal ini juga bukan tanpa resiko. Biasanya keberhasilan suatu perusahaan dilihat dari segi financialnya, yaitu seberapa besar laba yang di peroleh dari hasil usahanya. Sehingga setiap perusahaan berlomba-lomba menaikan besaran profit yang didapatnya. Namun untuk mencapai tujuan yang diinginkan, suatu perusahaan harus mengoptimalkan segala kegitan dalam perusahaan tersebut, baik itu produksi, pemasaran maupun penjualannya.

15 Maret 2013

MAKALAH FILSAFAT AL-FARABI (PERIPATETIK)

MAKALAH

Mata Kuliah : Filsafat Islam

FILSAFAT AL-FARABI (PERIPATETIK)
Dosen Pembimbing : Drs. H. M Hadi Masruri,Lc, M.A





Oleh:
Nama : Muh. Amiruddin Salem
Nim : 09130118




JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah.
            Ketika mempelajari filsafat islam kita juga akan mempelajari beberapa tokoh filosof muslim beserta pemikiranya. Dalam makalah ini kita akan membahas salah satu dari filosof muslim yakni Al- Farabi beserta karya-karyanya dan cara berfilsafatnya. Al Farabi berpendapat bahwa tujuan filsafat dan agama adalah sama, yaitu mengetahui semua wujud. Hanya saja filsafat memakai dalil-dalil yang yakini dan ditujukan kepada golongan tertentu. Sedangkan agama memakai cara iqna’i (pemuasan perasaan dan kiasan-kiasan serta gambaran), dan ditujukan kepada semua orang, dalam pemikirannya Al Farabi berusaha memadukan beberapa aliran filsafat (al-falsafah, al-taufiqiyyah atau wahdah al-falsafah) yang berkembang sebelumnya, seperti pemikiran Plato, Aristoteles dan Plotinus.
            Kerena itu dia dikenal sebagai filsuf sinkretisme yang mempercayai kesatuaan filsafat. Dalam ilmu logika dan fisika, ia dipengaruhi oleh Aristoteles. Dalam masalah akhlak dan politik ia dipengaruhi oleh Plato. Sedangkan dalam persoalan metafisika ia dipengaruhi oleh Plotinus.
B.  Rumusan Masalah.

03 Maret 2013

KONSEP DASAR DAN MOTOVASI BERWIRAUSAHA

1.Pengertian
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru, menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru, ekplorasi berbagai peluang, menghadapi ketidakpastian, dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi. Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
b. Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
c. Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
d. Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk :
  1. memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
  2. memperkenalkan metoda produksi baru,
  3. membuka pasar yang baru (new market),
  4. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
  5. menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya. Penrose (1963) Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
e. Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
f. Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.


g. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
h. Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahaan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
h. Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan inovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar dari pada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional.
[1]Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih kurang sering dengan kata swasta.
Persepsi tentang wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur. Perbedaannya adalah pada penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis) pada wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya. Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka pendidikan wiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih ditonjolkan.
Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami, terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta yang lebih tepat. Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan wirausaha. Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang diberikan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan kata wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek finansial maupun personal, sosial, dan professional.
2.Motivasi seseorang untuk berwirausaha
            Di Negara-negara maju, keinginan seseorang untuk menjadi bos terhadap dirinya sendiri cukup besar, berkeinginan sukses tanpa harus dibawah tekanan orang lain, misalnya meskipun perusahaan beru berjalan satu tahun, sudah berusaha keras untuk di-Franchise-kan atau diwaralabakan, hal ini dapat dilakukan jika pemerintah ikut memfasilitasi dengan cara mempermudah proses pemberian hak intelektual, seperti hak dan atau lisensi trade mark, hak warabala, hak cipta (copyright) dan sejenisnya.
            Dalam aspek lain, keberaniaan seseorang untuk mendirikan usaha sendiri (berwarausaha) sering kali terdorang oelh motivasi dari guru atau dosen, atau koporasi yang memberikan matapelajaran atau mata kuliah berkewirausahaan yang praktis dan menarik, sehingga dapat membangkitkan minat siswa/mahasiswa untuk memulai mencoba berwirausaha seperti yang terjadi di MIT, Harvard Business School, Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII), dan beberapa perguruan tinggi lainnya yang memiliki konsentrasi kewirausahaan.
            Tidak jarang juga setelah seseorang memperoleh kursus atau pendidikan non-gelar melalui koperasi dan atau koperasi kridit, bahkan setalah mendengarkan cerita sukses pengalaman bisnis yang dimiliki orang-orang disekitar kita. Meskipun bisnis kecil-kecilan, dapat menjadi pemicu, seseorang wirausaha biasanya muncul dengan sendirinya, setelah memiliki bekal cukup untuk mengelolah usaha dan siap mental secara total.
            Motifasi seseorang untuk berwirausaha antara lain:
1.      laba
Dapat menentukan beberapa laba yang dikehendaki, keuntungan yang dapat diterima, dan berapa yang akan dibayar kepada pihak lain atau pegawainya.
2.      Kebebasan
Bebas mengatur waktu, bebes dari supervisi, bebas aturan main yang menekan/ intervensi, bebas dari aturan budaya organisasi/ perusahaan.
3.      Impian Personal
Bebas mencari standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas kerja yang membosankan, kerena harus mengikuti visi, misi, impian orang lain. Imbalan untuk menentukan nasib/visi, misi dan impiannya sendiri.
4.      Kemandirian
Memiliki rasa bangga, kerena dapat mandiri dalam segala hal, seperti permodalan, mandiri dalam pengelolaan/manajemen, mandiri dalam pengawasan, serta menjadi menajer terhadap dirinya sendiri.
Dari empat hal tersebut motifasi untuk menjadi wirausahawan adalah kerena akan memperoleh minimal bentuk imbalan.
            Dari keterangan diatas dapt disimpulkan bahwa dengan berwirausaha seseorang akan termotivasi untuk memperoleh imbalan minimal dalam bentuk laba, kebebasan, impian personal yang mungkin memiliki peluang untuk mengendalaikan nasibnya sendiri, sebagaimana yang akan diuaraikan pada subbab berikut. Seorang wirausaha tidak menunggu hari gajian atau tanggal gajian, tetapi setiap hati diharapkan memperolah pendapatan rutin. Seorang wirausaha akan berusaha sistem bisnisnya dapat dijalankan orang lain dan dirinya sendiri dan berjalan-jalan.
3.Perbedaan essensial antara wirausaha dengan karyawan
            Wirausahawan
Ø  Penghasilan tidak teratur, sehingga pada tahap awal sulit mengatur (tidak merasa aman) kerena penghasilan tidak pasti.
Ø  Memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi orang kaya, penghasilan sebulan dapat menutupi pengeluaran atau biaya hidup untuk satu tahun.
Ø  Pekerjaan tidak rutin.
Ø  Kebebasan waktu yang tinggi (tidak terikat oleh jam kerja).
Ø  Tidak ada kepastian (ketidakpastian tinggi) dalam banyak hal termasuk meremalkan kekayaan.
Ø  Kreativitas dan inovasi dituntut setiap saat.
Ø  Ketergantungan rendah.
Ø  Berbagai resiko tinggi (aset dapat hilang bila dijadikan sebagai agunan dalam pinjaman) dan usahanya bangkrut.
Ø  Terbuka peluang untuk menjadi bos.
Ø  Tanggung jawab besar
4.Keuntungan dan kelemahan menjadi wirausahawan
Beberapa keuntungan menjadi wirausahawan menurut Buchari Alma (2000), yaitu:
1.      Tercapai peluang-peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.
2.      Terbuka peluang untuk mendomenstrasikan potensi sesorang secara penuh.
3.      Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal.
4.      Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkret.
5.      Terbuka peluang untuk menjadi bos minimal bagi dirinya sendiri.
Selain keuntungan, ada pula kelemahan menjadi wirausahawan, antara lain:
1.      Memperoleh pendatan yang tidak pasti dan memikul berbagai resiko, jika resiko ini telah diantisipasi secara baik, wirausahawan telah mampu menggeser risiko tersebut.
2.      Bekerja keras dan atau jam kerja yang mungkin lebih panjang.
3.      Kualitas hidup mungkin masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab pada tahap-tahap awal wirausahawan harus bersedia untuk berhemat.
4.      Memiliki tanggung jawab sangat besar, banyak keputusan yang harus dibuat walaupun mungkin kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
Saat ini, tuntutan untuk menjadi wirausahawan sangat besar, sebab jika hanya mengandalkan untuk memperoleh pekerjaan melalui perusahaan orang lain atau instansi pemerintah, maka kemungkinannya memperoleh pekerjaan menjadi sedikit. Bahkan, paradigma para orang tua sudah mulai bergeser, untuk mencari seorang menantu tidak lagi berpandangan negatif lagi bila memperoleh menantu seseorang pengusaha/ wiraswasta/ pedagang. Bahkan, tidak merasa atau turun drajat/ gengsinya. Orang tua dalam memilih menantunya tidak lagi harus seseorang menantu yang memiliki pekerjaan tetap kerena menjadi pegawai suatu institusi pemerintahan maupaun swasta, sebaliknya anak-anak mudah zaman sekarang yang baru lulus sekolah dari tingkatan pendidikan apa pun saat ini juga tidak merasa malu berdagang atau berwiraswasta. Bahkan, para artis juga banyak yang terjun kedunia bisnis/ perdangangan  berbagai komoditas, baik perdagangan di tingkat local, maupun ekspor dan impor.
Jika menyimak dari pencari teman hidup (kontrak jodoh/komunitas) pada surat kabar harian kompas yang dimuat pada setiap hari sabtu juga terjadi pergeseran dalam mencari pasangan hidup, jika tahun-tahun sebelumnya sebagaian besar, lebih dari 95% yang penulis teliti sebanyak 100 orang pencari jodoh (2006), pasangan hidup yang mereka harapkan adalah memiliki pendapatan tetap sebagai pegawai negeri sipil (PNS), pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pegawai pemerintah daerah, posisi/ Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) atau pegawai swasta , kurang dari 5% dari jumlah tersebut yang mengharapkan untuk memperolah pasangan hidup seorang pengusaha/ wiraswata, dan mayoritas yang akan mencari jodoh/ pasangan hidup seorang pengusaha/ wiraswata adalah etnis Tionghoa. Belakangan ini (tahun 2007) yang penulis teliti sejumlah 100 kontak jodoh (pada surat kabar harian kompas terbitan hari sabtu khususnya dari K-955 sampai K-1045 terjadi pergeseran dalam mencari pasangan hidup kurang lebih 20% dalam mencari teman hidup/ jodoh mereka adalah mencari seseorang yang berprofesi sebagai pengusaha/ wiraswata/ pedangan. Ada perubahan peradigma.[2]
[3]5. Tahapan untuk berwiraswata
             A: Spiritual dan Proses Emosional
Tangga Spiritual dan Proses emosional, Menjadi bagian pertama untuk berwiraswata, yang terdiri dari:
Ø  Perubahan mindset dan paradigma tentang “pemandangan berwiraswasta”
Ø  Mengoptimalkan AQ(Adversity Quotient), dengan memulai otak kanan dan mengelola dengan otak kiri.
Ø  Menemukan peluang bisnis kita, dengan melatih daya kreatifitas anda dengan acuan teori kesempurnaan.
Ø  Mempersiapkan mental,spirit, dan kekuatan pikiran serta hati anda untuk mengatasi rasa takut kita yang sebenarnya.
Ø  Mengubah tentang pandangan “kegagalan”dan mengetahui level kepimpinan anda.
Ø  Mengubah mitos-mitos anda yang salah mengenai wiraswasta dan menanaamkan bahwa latar belakng kita harus menjadi bagian dri sejarah kita.
B.Inovasi dan Proses kreatifitas
Tangga yang masih merupakan bagian dari yang pertama, “bagaimana menjadi wiraswasta”:
Ø  Melatih dan mengubah pandangan anda tentang sesuatu kejadian atau aktifitas untuk melatih pola pikir kreatif kita.
Ø  Menemukan peluang dan inspirasi dalam diri kita melalui “penggalian kemampuan”.
Ø  Menciptakaan peluang dari kata “peluang” itu sendiri.
Ø  Memberdayakaan peluang anda dan mengoptimalkannya.
Ø  Mengantisipasi kegagalaan sebuah peluang agar tidak berujung pada kekecawaaan.
C.Proses Perlombaan
Tangga terakhir dari bagian pertama, yaitu “bagaimana menjadi wirasaawasta”, yaitu suatu lomba sehingga kita bias memanfaatkan, sehingga bisnis kita tumbuh dengan baik, yang terdiri dari:
Ø  Mengubah pandangan bisnis kita dengan mengubah pandangan kita.
Ø  Mengetahui bahwa keberuntungan itu membutuhkan “TIME”-Timing,Intitusi,Momentum, dan Effort.
Ø  Mengetahui karakteristik untuk sukses dalam memulai sebuah bisnis.
Ø  Bisnisman yng sukses itu adlah “Risk Manaager”, tidak hanya “Risk taker”.
Ø  Motto yang salah dalam memulai bisnis, maka kita tidak akn punya rasa percaya diri.

D.Proses Bertahan
Tangga ini sangat penting untuk membuat bisnis kita akan tetap bertahan,berdiri kokoh, bertahan dari gelombang persaingan yang ketat daan krisis. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Ø  Konsep strategi bisnis pintar
Ø  Dua prinsip dan strategi yang hebat untuk masuk kedalam pasar
Ø  Bagaaiman strategi bintang dalam menggempur pasar yang ketat
Ø  Bagaiman taktik sukses yang spektakuler untuk bersaing dimedan pertempuran
Ø  Dalil rantai daalam bisni yang mutlak anda ketahui
Ø  Riset dan trial yang jitu adaalah aawl yang paling baik untuk berbisnis dengan sukses
Ø  Hati-hati jika anda masuk dalam bisnis ini
Ø  Mengapa banyak orang yang gagal dalam tahun pertama dan kedua setelah ia memulai bisnianya
E.Proses Berkembang
Yang perlu diperhatikn setelah tangga-tangga awal adalah tangga pertumbuhan. Tangga ini terdiri dari tujuh langkah:
Ø  Empat konsep yang luar biasa yang harus diperhatikan bila kita tidak ingin gagal dalan berbisnis
Ø  Konsep kualitas dan konsep penggambaran adalah suatu dasar dari strategi konsep
Ø  Pemetaan kompetisi
Ø  Bagaimana mempromosikan bisnis kita kepublik
F.Membangun perusahaan bertarap bintang
Dalam hal ini, apa yang trjadi kendala operasional,management, dan strategi operasional bukan merupakan kendala lagi dibisnis kita. kita tinggal berusaha untuk menjadikan perusahaan atau bisnis kita menjadi perusahaan berkelas. Yang perlu diperhatika ialah:
Ø  Total quality management system (ISO)
Ø  Total customer satisfaction oriented by Artsell (circle of satisfaction)
Ø  Branding strategy
Ø  Reputation
Ø  Networking
Ø  Strong in finance (good cashflow)
Ø  Technology intent
Ø  “Zero complain”. Cobalah untuk mewujudkannya dalam bisnis kita agar jadi “star class Company”.
6.Ciri dan sikap wirausahawan
            Setelah melihat keuntungan menjadi wirausaha, mungkin kita akaan bertanya, apakah saya cocok menjadi wirausaha wan? Ada beberapa cirri yang harus dimiliki seeorang untuk menjadi wirausahawan yang sukses.
            [4]Menurut GEOFFREY G.MEREDITH (1996) Mengemukakan cirri wirausahawan adlah sebgai berikut:
Ø  Percaya diri
Ø  Berorientasi pada tugas dan hasil
Ø  Berani mengambil resiko
Ø  Kepimpinan
Ø  Keorisinilan
Ø  Berorientasi pada masa depan
Berdasaarkan cirri-ciri wirausahawan diatas, dapat kita identifikasi sikap seseorang wirausahawan yang dapat kita lihat dari kegiatannya sehari-hari adalah sebagai berikut:
Ø  Disiplin
Ø  Komitmen tinggi
Ø  Jujur
Ø  Kreatif dan inovatif
Ø  Mandiri
Ø  realistis
KASUS 1.
Konsep dasar dan motivasi berwirausaaha
USAHA DAGANG Toko bangunan “ATIKA JAYA”
            Toko ini sudah berdiri sejak delapan tahun yang lalu,took ini pada mulanya dijalankan oleh kakaknya pak deri, tetapi adanya keterbataasan dana akhirnya p.deri diberi kewenangan untuk ikut untuk mengembangkan took ini. Toko ini berada dijalan sunan kali jaga no 14, atau tepatnya dibelakaang kampus UIN MALIKI MALANG. Took ini berdiri karena motifasi dari kakaknya p.deri, dan waktu itu sedang terjadi masa krisis yang panjang diindonesia. Pada waktu pertama berdiri took ini masih bangunan yang kecil, yang dimodali oleh p.deri dan kakaknya. Dan ada bebrapa karyawan yang telah berkerja padaa toko ini.
            Modal pertama yang digunakan oleh p.deri dan kakakny pada awal berdiri toko ini sekitar Rp.50.000.000,-, dan modal sebesar itu bias untuk membeli persediaan yang dbutuhkan oleh toko, contohnya: semen,tegel,pipa,cat tembok,pintu warna,kuas dan lain-lain. Dari toko ini p.deri memperoleh penghasilan kotor sekitar Rp.60.000.000.00,-.
            Toko ini terkadang banyak konsumen terkadang sepi konsumen, dkarenakan banyak persaingan yang terjadi diantaara para pedagang toko. Toko beliau ini menyediakan pesanan sesuai denagn permintaan pasar.
            Lama kelamaan toko bangunan p.deri akhirnya terknal dikalangan masyarakaat malang, karena pelayanannyaa yang memuaskan para pelangganya, yang membuat toko ini juga laku keras adalah, informasi dari mulut-kemulut yang dilakukan konsumen.semakin larisnya toko bangunan ini, maka dengan kebijakan p.deri dan kakaknya memutuskan untuk menmbah jumlah karyawannya.
           



[1] http://adesyams.Blogspot.Com/2009/06/hakikat dan konsep kewirausahaan dasar.
[2]Leonardus Saiman, KEWIRAUSAHAAN, hal :27-29
[3] Hendro,Ir,M.M,2005,How to become a entrepreneur and to start a new business,penerbit andi,Yogyakarta.
[4] Nugrhoho,arissetyanto,2007,kewirausahaan membangun usaha sukses sejak usia muda,salemba empat,jakaarta.
lihat lebih banyak animasi klub bergerak
lihat lebih banyak animasi klub bergerak